Monday, April 7, 2014
Hati
Dugaan lagi . Bukan mahu mengeluh. Tapi sungguh aku bukanlah seorang yang sungguh kuat untuk menghadapinya .
Dia begitu mudah mengungkapkan kata , melempiaskan bicara . Dia lupa siapa aku untuk dirinya .
Memilih untuk terus menyakiti aku . Mungkin dia mahu melihat aku dalam kejatuhan . Melihat aku jatuh terduduk sehingga gagal dalam kehidupan .
Kata-katanya sungguh kasar . Dia lupa bicaranya dengan siapa .
Dia bertindak seperti tindakannya benar belaka . Tapi dia lupa , Allah itu maha kuasa .
Aku bukan lah seperti Rasul yang begitu mudah untuk memberi kemaafan . Tapi mempermainkan hati aku , maaf aku untuk kau mungkin tiada .
Kau tengok lah aku mungkin boleh bergembira di luarnya , dalam aku hanya Allah yang tahu .
Terima kasih teman . Yang sentiasa disisi memberi semangat , menghidupkan aku kembali . Aku yakin aku mampu menjadi lebih kuat dari ini .
Ujilah aku , akan aku buktikan . Aku mampu membanggakan orang tua ku . Aku mampu berdiri tanpa kau disisi .
Semoga hidup kau diberkati selalu . Bukan aku orangnya yang layak untuk menghukum engkau . Tapi membuat aku sakit , tuhan saja yang mampu membalasnya .
Jangan bangga sangat . Hanya sebab kau tak pernah merasa bagaimana sakit itu . Tak bermakna kau boleh menyakiti orang lain .
Hidup biar beradab . Baru orang sanjung .
Jangan bangga dengan kehidupan kau sekarang . Kehidupan yang kau pilih sekarang buat orang pandang rendah , pandang hina dengan engkau .
Kau punya akal . Kau punya hati .
Kau tahu apa yang benar . Apa yang salah .
Dan kau tahu . Apa yang aku cakap , hampir semuanya benar .
Kalau kau cakap manusia itu mampu berubah .
Aku pon mampu berubah .
Perubahan aku mampu lagi teruk dari kau.
Tapi untuk apa aku biarkan hati aku hitam .
Sebab aku bukan bagus mana . Bukan bermaksod aku tak boleh jadi lebih bagus .
Aku pon ada zaman lampau aku .
Kau yang pilih jalan ini tanpa aku persetujui .
Kau yang pilih .
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment